DONGLAISHUN - Informasi Seputar Pendidikan Hari Ini

Loading

Mencermati Peran Ki Hajar Dewantara dalam Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Mencermati Peran Ki Hajar Dewantara dalam Sejarah Hari Pendidikan Nasional


Hari Pendidikan Nasional adalah salah satu momen penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Peringatan ini tidak lepas dari peran besar Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh dalam pembentukan sistem pendidikan di Tanah Air.

Ki Hajar Dewantara, atau biasa juga dikenal dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, merupakan pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat luas, terutama bagi kalangan pribumi pada masa kolonial Belanda. Ia diakui sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia.

Mencermati peran Ki Hajar Dewantara dalam sejarah Hari Pendidikan Nasional, kita dapat melihat betapa pentingnya perjuangan beliau dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, seorang pakar pendidikan, “Ki Hajar Dewantara adalah contoh nyata dari seorang pejuang pendidikan yang gigih dan tidak kenal lelah dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua anak bangsa.”

Sejak tahun 1959, setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2021, Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya peran Ki Hajar Dewantara dalam merumuskan visi pendidikan nasional yang inklusif dan merata.

Dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini, kita perlu terus mengenang peran besar Ki Hajar Dewantara dalam sejarah pendidikan Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara sendiri, “Pendidikan bukanlah hak segelintir orang, tetapi hak segala bangsa.” Maka dari itu, mari kita terus mengimplementasikan nilai-nilai dan visi beliau dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.