Membangun Toleransi Melalui Pendidikan Agama Tujuan
Toleransi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih dalam kehidupan beragama. Membangun toleransi melalui pendidikan agama tujuan adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
Menurut Ustaz Ahmad Nawawi, seorang pakar pendidikan agama, “Pendidikan agama tujuan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter individu yang toleran terhadap perbedaan agama dan keyakinan.” Dalam hal ini, pendidikan agama tujuan memiliki tujuan untuk mengajarkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, keadilan, dan perdamaian.
Pendidikan agama tujuan juga dapat menjadi sarana untuk memahami dan menghormati perbedaan agama. Dengan memahami dan menghormati perbedaan agama, maka akan timbul sikap saling menghargai antarindividu. Hal ini sesuai dengan pendapat Bapak Bangsa, Ir. Soekarno, yang mengatakan bahwa “Toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling menghargai antarindividu, tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan.”
Dalam konteks pendidikan agama tujuan, Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Azyumardi Azra, mengatakan bahwa “Pendidikan agama tujuan harus mampu membentuk karakter individu yang memiliki sikap inklusif terhadap perbedaan agama dan keyakinan.” Dengan demikian, pendidikan agama tujuan tidak hanya mengajarkan doktrin agama, tetapi juga nilai-nilai universal yang dapat memperkuat toleransi antarindividu.
Dalam implementasinya, pendidikan agama tujuan harus dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama masing-masing, serta mengajarkan cara berdialog yang baik dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dengan demikian, individu akan menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan agama dan keyakinan, serta mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan individu dari berbagai agama dan keyakinan.
Dengan demikian, membangun toleransi melalui pendidikan agama tujuan bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Melalui pendidikan agama tujuan, individu dapat belajar untuk menghormati perbedaan agama, memahami nilai-nilai universal, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan individu dari berbagai agama dan keyakinan. Sehingga, masyarakat yang toleran dan damai dapat tercipta.